BRI 'Gas' Edukasi Sampah: Lingkungan Bersih, Masa Depan Cerah!

BRI kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga lingkungan melalui program BRI Peduli 'Yok Kita Gas'. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi masalah sampah melalui edukasi dan aksi nyata pengelolaan sampah, seperti yang dilakukan di Istana Maggot BSF, Kelurahan Kebonsari.

Program ini diimplementasikan melalui dua pendekatan: Yok Kita Gas-Pasar Tradisional dan Yok Kita Gas-Stand Alone Location, dengan fokus pada penyaluran program di lokasi Bank Sampah atau TPST yang dikelola masyarakat di wilayah padat penduduk. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat dan siswa tentang pengelolaan sampah serta mendorong kontribusi dalam mengurangi emisi gas karbon dari limbah domestik.

Salah satu contoh keberhasilan program ini adalah pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk dengan bantuan maggot BSF. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat dan mendorong kebiasaan menabung melalui program bank sampah.

Sejak diluncurkan pada tahun 2021, BRI Peduli Yok Kita Gas telah dilaksanakan di 41 lokasi di seluruh Indonesia, mencakup 5 pasar tradisional dan 35 lingkungan masyarakat. Program ini memberikan dampak positif bagi masyarakat dari sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan, sejalan dengan komitmen BRI dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals).

Kegiatan di Kebonsari, Surabaya, melibatkan 100 warga dan 50 siswa SMP Negeri 36. Rangkaian aktivitas meliputi sosialisasi pemilahan sampah, workshop pengolahan sampah (budidaya maggot BSF dan pembuatan ecoenzym), serta pemahaman tentang Bank Sampah, di mana sampah bernilai ekonomis dapat ditukar dengan paket sembako.

Dalam kegiatan ini, BRI Peduli menyerahkan bantuan tempat sampah pilah kepada kelurahan dan sekolah untuk mendukung kebiasaan memilah sampah sejak dini. Hasilnya, kegiatan Yok Kita Gas di Kebonsari berhasil mengumpulkan 73 karung sampah, mengurangi 20 kg sampah organik dan 99,4 kg sampah anorganik, serta berpotensi mengurangi emisi gas karbon sebanyak 112,1 CO2 dan emisi gas metan sebanyak 98,6 CH4.

Selain itu, program ini mampu memproduksi 155 karung pupuk kompos, 1.250 kemasan pupuk organik cair (POC), 6.921,5 maggot, dan 777 ecoenzym. Secara keseluruhan, program ini telah menyerap 108.860 kg sampah organik dan 88.449,4 kg sampah anorganik, dengan potensi reduksi emisi gas metan dan karbondioksida yang signifikan.

Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, menekankan bahwa BRI Peduli Yok Kita Gas adalah program pengelolaan sampah terpadu yang mengoptimalkan lahan dan sumber daya secara berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, mendorong energi bersih, dan membantu penanganan perubahan iklim.

Ke depannya, program ini akan diperluas ke kota-kota lain di Indonesia, berkolaborasi dengan Bank Sampah yang sudah ada di masyarakat. BRI juga bekerja sama dengan konsultan untuk pendampingan program, baik dalam pembangunan infrastruktur maupun pemberdayaan SDM bagi masyarakat yang terlibat.

Manfaat Utama Program:

• Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah.
• Mengurangi emisi gas karbon dan metan.
• Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pengolahan sampah.
• Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

BRI Peduli terus berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.