• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

DCII Terbang Tinggi Saat IHSG Tertatih: Kejutan Pasar!

img

    Table of Contents

Pada perdagangan hari Kamis, 20 Februari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi dan berbalik arah ke zona merah. Pergerakan ini terjadi di tengah fluktuasi pasar yang cukup dinamis.

IHSG mencatatkan level tertinggi di 6.836,72 dan level terendah di 6.755,43 sepanjang sesi perdagangan. Secara keseluruhan, sebanyak 337 saham mengalami penurunan, memberikan tekanan pada kinerja indeks.

Meskipun demikian, terdapat beberapa saham yang mencuri perhatian. Saham DCII, misalnya, dibuka dengan kenaikan signifikan di Rp 64.000 dari harga pembukaan Rp 56.025. Pada penutupan, saham ini melonjak 19,99 persen ke posisi Rp 67.225 per saham, dengan frekuensi perdagangan mencapai 302 kali dan volume 617 saham.

Secara keseluruhan, total frekuensi perdagangan IHSG mencapai 1.274.306 kali dengan volume 18,8 miliar saham. IHSG ditutup melemah 0,10 persen ke posisi 6.788,04, sementara indeks LQ45 tergelincir 0,29 persen ke posisi 780,78.

Di sisi lain, saham TPIA mengalami penurunan sebesar 2,5 persen ke posisi Rp 7.800 per saham, dengan frekuensi perdagangan 4.630 kali dan volume 383.195 saham.

Menurut kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas, pelemahan IHSG dan bursa saham regional Asia dipicu oleh respons pelaku pasar terhadap notulen risalah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve, serta ketidakpastian terkait perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Risalah The Fed mengindikasikan kesiapan untuk mempertahankan suku bunga di tengah inflasi yang tinggi dan ketidakpastian kebijakan ekonomi. Kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump juga berpotensi mendorong inflasi dan gejolak perekonomian global.

Selain itu, pasar juga mencermati harapan perdamaian Rusia-Ukraina, yang menjadi perhatian Presiden AS Donald Trump. Kekhawatiran muncul terkait potensi kegagalan misi perdamaian, terutama setelah Donald Trump mengecam Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan memperingatkan risiko kehilangan negaranya jika tidak segera mengamankan perdamaian.

Secara keseluruhan, sentimen pasar dipengaruhi oleh kombinasi faktor eksternal, termasuk kebijakan moneter AS dan tensi geopolitik yang sedang berlangsung.

Special Ads
© Copyright 2024 - 🔥 SheetstoWebsite.biz.id - Website + Hosting Lifetime, GRATIS Tools SEO & Template Premium!
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads