Tarif Trump Dorong Investasi Stablecoin di Pasar Kripto

Kondisi Pasar Cryptocurrency dan Peralihan Fokus ke Bitcoin serta Stablecoin

Dalam beberapa bulan terakhir, kondisi pasar cryptocurrency telah mengalami perubahan yang signifikan. Investor, yang dulunya berfokus pada altcoin, kini lebih memilih untuk mengalihkan perhatian mereka kepada aset mayor seperti Bitcoin dan stablecoin. Hal ini terlihat jelas dalam pernyataan dari Chief Marketing Officer Tokocrypto, Wan Iqbal, yang menyebutkan bahwa penurunan volume perdagangan dan kurangnya minat beli menunjukkan pasar masih dalam fase konsolidasi. Tekanan jual yang belum sepenuhnya mereda membuat investor harus berhati-hati. Selain itu, fluktuasi nilai tukar rupiah yang tidak menentu juga mempengaruhi keputusan investasi.

Menurut Iqbal, beberapa pendekatan strategis direkomendasikan bagi para investor. Pertama, fokus pada aset mayor seperti Bitcoin. Kedua, menerapkan strategi Dollar Cost Averaging (DCA) yang dapat membantu dalam mengurangi dampak volatilitas pasar. Selanjutnya, pendivuduan ke stablecoin seperti USDT dan USDC dapat memberikan perlindungan terhadap depresiasi mata uang lokal. Semua langkah ini bertujuan untuk menstabilkan portofolio dan mengurangi risiko kerugian yang lebih besar.

Peranan Stablecoin dalam Portofolio Investasi

Stablecoin seperti Tether (USDT) telah menjadi pilihan utama di kalangan investor kripto di Indonesia. Data dari Bappebti menunjukkan bahwa USDT berhasil menjadi aset kripto dengan volume perdagangan tertinggi selama dua tahun terakhir, melampaui Bitcoin, Ethereum, dan Solana. Pada periode awal 2024, volume perdagangan USDT di tiga bursa kripto terbesar Indonesia telah mencapai lebih dari $7 miliar. Ini menunjukkan betapa signifikannya peran stablecoin dalam ruang crypto.

Stablecoin menawarkan stabilitas harga yang sangat dibutuhkan di tengah ketidakpastian ekonomi. Iqbal mengungkapkan bahwa transaksi pasangan perdagangan USDT/IDR menyumbang lebih dari 25% dari total volume harian di Tokocrypto, menegaskan betapa pentingnya stablecoin dalam menjaga likuiditas dan arus kas bagi investor. Dengan menggunakan USDT, investor dapat menghindari risiko fluktuasi harga yang sering terjadi di pasar crypto.

Strategi Staking sebagai Pendukung Pendapatan Pasif

Sebagai langkah untuk menjaga cash flow di tengah volatilitas pasar, salah satu strategi yang dapat diambil oleh investor adalah staking. Fitur staking memungkinkan investor untuk mendapatkan pendapatan pasif dari aset kripto yang mereka miliki tanpa harus menjualnya saat pasar sedang tidak stabil. Ini menjadi pilihan menarik, terutama bagi mereka yang ingin tetap berinvestasi dalam jangka panjang.

Namun, penting untuk dicatat bahwa staking juga memiliki risiko tersendiri. Aspek likuiditas harus diperhatikan, sebab ada kemungkinan penurunan nilai aset yang di-stake, yang dapat berpengaruh pada keseluruhan portofolio. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk melakukan staking, investor harus memastikan bahwa strategi ini selaras dengan kebutuhan jangka pendek dan tujuan investasi masing-masing.

Aksi Berhati-hati di Tengah Ketidakpastian Global

Saat ini, bagi banyak investor, ketidakpastian global yang semakin meningkat menambah kompleksitas dalam proses pengambilan keputusan investasi. Kebijakan tarif besar-besaran yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, hanya memicu lebih banyak kekhawatiran di pasar internasional. Dampaknya pun terlihat tidak hanya di pasar saham global, tetapi juga di pasar kripto domestik. Bitcoin mengalami koreksi lebih dari 25% dari titik tertingginya, dan altcoin juga mengalami nasib yang sama.

Dalam situasi ini, sentimen risk-off yang ditimbulkan membuat investor cenderung lebih defensif. Meskipun ada penurunan harga, opsi untuk menjaga imbal hasil dan cash flow tetap ada dengan eksplorasi produk staking. Langkah ini bisa memberi peluang untuk tetap berpartisipasi di pasar sambil menemukan cara untuk mengelola risiko yang ada. Lebih dari sekedar mencari keuntungan, saat ini adalah masa bagi investor untuk memikirkan secara strategis dan menjaga keseimbangan antara potensi imbal hasil dan risiko yang mungkin dihadapi.

Kesimpulan

Dalam menghadapi kondisi pasar yang penuh ketidakpastian, penting bagi investor untuk tetap waspada dan menjalani perencanaan investasi yang matang. Dengan berfokus pada aset mayor seperti Bitcoin dan menggunakan strategi yang tepat, seperti Dollar Cost Averaging serta pendivuduan ke stablecoin, diharapkan dapat membantu investor untuk melindungi nilai investasi mereka. Selain itu, memanfaatkan fitur staking sebagai cara untuk mendapatkan pendapatan pasif merupakan langkah yang bijak, asalkan diimbangi dengan pemahaman risiko yang ada.

Terakhir, ini adalah waktu yang cukup krusial bagi investor untuk tetap akurat dalam memonitor pasar dan mengikuti perkembangan secara berkala. Keputusan yang diambil sekarang akan mempengaruhi kestabilan serta pertumbuhan portofolio di masa yang akan datang.