Bitcoin Melonjak ke USD 108.400: Indikasi Bullish Kuat
Bitcoin Menuju Level Resistance USD 110.500: Analisis dan Prospek Pasar
Dalam beberapa waktu terakhir, pasar Bitcoin (BTC) menunjukkan performa yang menjanjikan, dengan kenaikan sekitar 1,4% dalam 24 jam terakhir. Analis dari Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menyatakan bahwa pasar kini bersiap untuk menguji level resistance di kisaran USD 110.500 (Rp 1,79 miliar). Namun, kondisi overbought yang ditunjukkan oleh indikator RSI (Relative Strength Index) memberikan sinyal bahwa ada kemungkinan terjadinya koreksi dalam jangka pendek.
Saat ini, performa Bitcoin mendapatkan dukungan kuat dari berbagai faktor, termasuk pengumuman terbaru dari Gubernur The Fed, Christopher Waller, yang menyampaikan bahwa ada peluang penurunan suku bunga yang dapat terjadi lebih cepat dari jadwal yang diperkirakan. Hal ini sejalan dengan pernyataan sebelumnya dari Jerome Powell mengenai potensi dua kali pemangkasan suku bunga dalam tahun ini.
Data terbaru menunjukkan bahwa Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin di AS telah menarik lebih dari USD 9 miliar sejak awal tahun. Pada Senin (30/6/2025), harga Bitcoin diperdagangkan sedikit di atas USD 108.400, setara dengan Rp 1,75 miliar (asumsi kurs Rp 16.229 per dolar AS). Kenaikan ini juga membawa Bitcoin menembus level resistance penting di USD 105.000, yang menjadi indikasi bahwa pasar mungkin akan menguji ulang all-time high (ATH) dalam waktu dekat.
Faktor Pendorong Kenaikan Bitcoin
Berdasarkan analisis teknikal dan kondisi makroekonomi, Fyqieh percaya bahwa tren kenaikan Bitcoin merupakan hasil dari kombinasi beberapa faktor. Di antaranya, meningkatnya open interest pada kontrak berjangka Bitcoin menandakan bahwa kepercayaan pasar mulai pulih. Penurunan suku bunga juga diharapkan dapat mendorong investor untuk mengalihkan dananya dari aset tradisional menuju aset berisiko seperti Bitcoin dan Ethereum.
| Tanggal | Harga Bitcoin (USD) | Perubahan (%) |
|---|---|---|
| 30 Juni 2025 | 108.400 | +1.4 |
| 22 Mei 2025 | 105.000 | +15 |
Sejak awal tahun 2025, Bitcoin telah mencatatkan lonjakan hampir 15%, meskipun pasar kripto berada dalam suasana tenang setelah ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel. Analis percaya bahwa potensi koreksi tetap ada, namun selama harga Bitcoin tetap di atas level support yang kunci di USD 106.000 dan rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) 200, tren jangka pendek akan tetap bullish.
Peluang Penembusan Level Tertinggi
Penembusan harga Bitcoin di atas USD 103.000 dianggap sebagai sinyal kuat bagi pasar, terutama karena disertai volume yang besar. Secara historis, suku bunga yang rendah telah menjadi faktor positif bagi aset berisiko seperti kripto, karena biaya pinjaman yang rendah memungkinkan investor untuk mencari alternatif investasi yang lebih agresif.
Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun tren positif masih mendominasi, investor harus tetap waspada terhadap potensi koreksi pasar, terutama jika keputusan suku bunga The Fed tidak sesuai harapan. Dengan kombinasi sinyal teknikal yang baik dan kebijakan moneter longgar, pasar kini tengah menantikan apakah Bitcoin akan berhasil menembus level tertinggi sepanjang masa di USD 111.970 dan memasuki fase bullish baru di paruh kedua tahun 2025.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, pasar Bitcoin di tahun 2025 menunjukkan potensi yang menjanjikan namun dengan beberapa risiko yang harus diperhatikan. Kenaikan harga yang signifikan dan dukungan dari kebijakan moneter yang longgar dapat memberikan dorongan yang dibutuhkan untuk mencapai level tertinggi baru. Namun, investor dianjurkan untuk tetap mempertimbangkan faktor-faktor risiko dan melakukan analisis yang cermat sebelum mengambil keputusan investasi.
Dengan semua perkembangan ini, optimisme terhadap prospek Bitcoin dalam jangka menengah tetap tinggi. Pasar cryptocurrency terus menunjukkan bahwa meskipun ada fluktuasi dan ketidakpastian, ada juga peluang untuk pertumbuhan dan keuntungan bagi para investor pintar yang mampu membaca tren dengan baik.
✦ Tanya AI