Evakuasi Heroik: 4 Mahasiswa Terjebak di Tebing Keraton
- 1.1. Beruntungnya Korban Tersesat di Tebing Keraton Bandung
- 2.1. Meningkatkan Kesadaran Akan Keamanan di Alam Terbuka
- 3.1. Proses Evakuasi yang Dramatis
- 4.1. Pentingnya Waktu dan Persiapan Sebelum Memanjat
- 5.1. Kasus Pengunjung Tersesat di Kawasan Wisata
- 6.1. Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata
- 7.1. Kesimpulan
Table of Contents
Beruntungnya Korban Tersesat di Tebing Keraton Bandung
Pada tanggal 15 Juli 2025, sebanyak empat mahasiswa mengalami kejadian yang cukup mendebarkan saat tersesat di kawasan Tebing Keraton, Bandung, Jawa Barat. Dengan sigap, mereka menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bandung untuk meminta pertolongan. Laporan itu diterima pada pukul 13.31 WIB dari salah satu korban, yang meski berada di medan terjal, mampu mengakses sinyal telepon seluler dan mengirimkan lokasi terakhir mereka kepada tim penyelamat.
Dari keterangan yang diberikan oleh Andri, operator Tim Penyelamat Kedaruratan Disdamkarmat Kota Bandung, ketika menerima laporan, empat mahasiswa tersebut sebenarnya berusaha menghubungi tim Search and Rescue (SAR) terlebih dahulu, namun usaha tersebut tidak berhasil. Akhirnya, mereka beralih untuk menghubungi pihak pemadam kebakaran melalui aplikasi WhatsApp.
Setelah menerima laporan, tim Disdamkarmat segera berkoordinasi dengan Damkar Kabupaten Bandung dan tim medis PMI Kota Bandung untuk segera menuju lokasi keberadaan para mahasiswa tersebut. Mereka berada beberapa ratus meter dari Pos Tebing Keraton, yang merupakan tempat populer bagi para wisatawan dan pecinta alam.
Meningkatkan Kesadaran Akan Keamanan di Alam Terbuka
Andri juga menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati saat menjelajahi alam terbuka, terutama di kawasan Tebing Keraton ini. “Kami imbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat menjelajah alam terbuka,” katanya. Penting untuk memilih jalur yang sesuai dengan kemampuan dan selalu berkoordinasi dengan petugas setempat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Keempat mahasiswa tersebut memulai perjalanan mereka dari Pos 1 Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda, dan sampai di curug sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka kemudian berhenti sejenak untuk beristirahat hingga pukul 11.30 WIB. Setelah itu, mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju tebing dengan memilih jalur ekstrem yang kurang aman.
Proses Evakuasi yang Dramatis
Proses evakuasi keempat mahasiswa tersebut dilakukan setelah tim penyelamat melakukan pencarian selama beberapa jam. Kami sempat berputar-putar sekitar 700 meter dari titik awal penurunan hingga akhirnya menemukan lokasi korban, ungkap Andri. Akhirnya, mereka berhasil dievakuasi pada pukul 15.37 WIB dalam keadaan selamat, meskipun mengalami luka memar di bagian kaki akibat terjebak pergerakan di medan yang sulit.
Pentingnya Waktu dan Persiapan Sebelum Memanjat
Bandung terkenal dengan keindahan alamnya, dan waktu terbaik untuk mengunjungi Tebing Keraton adalah pagi hari, di mana pemandangan berupa bentang alam yang memesona, matahari terbit, dan kabut yang beringsut akan menyuguhkan keindahan yang sulit dilupakan. Perjalanan dari pusat kota Bandung ke lokasi ini tidak memakan waktu lama. Dengan kendaraan, perjalanan menuju Dago Pakar hanya memakan waktu setengah jam, kemudian dilanjutkan dengan ojek sekitar sepuluh menit menuju tebing.
Kasus Pengunjung Tersesat di Kawasan Wisata
Namun, kasus pengunjung tersesat di kawasan wisata alam bukanlah hal baru. Contohnya, pada bulan April 2025, empat warga negara asing juga mengalami kejadian serupa saat menuruni Gunung Egon. Kejadian tersebut terjadi setelah seorang pemandu wisata mengingatkan mereka untuk tidak mendaki tanpa pemandu lokal. Sayangnya, para turis tersebut menolak rekomendasi itu dan mengandalkan aplikasi Google Maps. Akibatnya, mereka tersesat saat berusaha kembali.
Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata
| Bencana | Risiko di Daerah Wisata | Pencegahan |
|---|---|---|
| Tanah Longsor | Tebing terjal seperti di Tebing Keraton | Hindari jalur ekstrem, selalu gunakan pemandu |
| Tersesat | Kurangnya pengetahuan tentang jalur | Rencanakan rute dengan peta, unduh aplikasi offline |
| Kecelakaan | Medan cukup sulit dan licin | Gunakan peralatan yang sesuai dan ikuti aturan keselamatan |
Kesimpulan
Pengalaman yang dialami oleh keempat mahasiswa tersebut menyoroti pentingnya persiapan dan kehati-hatian saat menjelajahi kawasan alam terbuka. Dengan situasi yang berpotensi berbahaya, pengetahuan dan pemahaman tentang jalur yang aman, serta kesiapan dalam berkomunikasi dengan pihak berwenang, dapat sangat membantu dalam mengurangi risiko. Selalu utamakan keselamatan saat melakukan kegiatan di luar ruangan.
✦ Tanya AI