2 Juta Pangkalan LPG 'Siluman': Pertamina Buka Mata?
- 1.1. Jakarta, [Tanggal Hari Ini]
Table of Contents
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] β Pemerintah dan Pertamina kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas harga Pertalite, Solar bersubsidi, dan LPG 3 Kg. Penegasan ini disampaikan seiring dengan upaya berkelanjutan untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan energi bagi masyarakat.
Pertamina Patra Niaga terus berupaya mempermudah pendaftaran bagi pengecer LPG bersubsidi tanpa mengganggu pasokan ke masyarakat. Menurut Edi Mangun, Humas Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, pada pertengahan Januari 2025, pemerintah pusat telah memasukkan pengecer dalam rantai distribusi elpiji subsidi sebagai sub pangkalan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kontrol terhadap distribusi dan harga elpiji subsidi, serta mempermudah akses masyarakat terhadap elpiji sesuai peruntukannya.
Meskipun demikian, Edi Mangun memastikan bahwa operasional warung-warung sub pangkalan akan tetap berjalan seperti biasa. Hal ini disampaikan di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada tanggal 12 Februari 2025.
Bagi pemilik warung yang berminat menjadi sub pangkalan pendistribusian elpiji 3 Kg, terdapat beberapa persyaratan pendaftaran yang perlu disiapkan, seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Proses pendaftaran saat ini sedang berlangsung tanpa mengurangi aktivitas operasional warung.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menyatakan bahwa saat ini telah terdaftar sebanyak 370 ribu sub pangkalan LPG 3 Kg di seluruh Indonesia. Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI pada tanggal 20 Februari 2025, Riva juga menambahkan bahwa Pertamina akan tetap mendukung sub pangkalan yang sudah beroperasi namun belum terdaftar, yang jumlahnya diperkirakan mencapai 2 juta.
Pertamina mengingatkan bahwa elpiji 3 Kg diperuntukkan bagi warga kurang mampu. Bagi masyarakat yang tidak termasuk dalam kategori tersebut, tersedia alternatif seperti elpiji Bright Gas ukuran 5,5 Kg dan elpiji 12 Kg.
Harga eceran tertinggi (HET) elpiji subsidi ditetapkan sebesar Rp 19.000 per tabung dan dikhususkan untuk warga kurang mampu. Pertamina Patra Niaga telah menyalurkan 711.660 tabung elpiji subsidi dari alokasi 736.330 tabung untuk Kota Balikpapan, per 10 Februari 2025. Pihaknya berharap penyaluran elpiji subsidi tepat sasaran dan dijual tidak melebihi HET.
Untuk mempermudah pendaftaran, pemilik warung dapat mendaftar melalui aplikasi MerchantAppsPangkalan (MAP) Pertamina. Pertamina Patra Niaga juga menyiapkan 6.527 agen untuk memasok LPG ke sektor rumah tangga, dengan 5.400-an agen beroperasi selama 24 jam.
Sebagai informasi tambahan, harga LPG 3 Kg di Balikpapan pernah mencapai Rp 60-70 ribu per tabung di tingkat pengecer pada Januari 2024. Oleh karena itu, Pertamina mengimbau pemerintah daerah untuk membantu menjaga agar elpiji subsidi tepat sasaran, mengingat HET ditetapkan oleh pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota.
β¦ Tanya AI