Bybit Diretas, Bitcoin Terjun Bebas: Rp 24 Triliun Raib!
- 1.1. Lazarus Group
Table of Contents
Pada tanggal 22 Februari 2025, dunia kripto dikejutkan oleh dugaan peretasan besar-besaran yang menimpa bursa Bybit. Kecurigaan bermula ketika Whale Alert melaporkan transfer mencurigakan lebih dari 400.000 ETH, senilai lebih dari USD 1,1 miliar, dari Bybit ke dompet yang tidak dikenal.
Perusahaan analisis blockchain seperti Elliptic dan Arkham Intelligence segera melacak pergerakan dana curian tersebut, yang dengan cepat dipindahkan ke berbagai akun dan dijual. CEO Bybit, Ben Zhou, berusaha menenangkan pengguna dengan menyatakan di media sosial X bahwa dompet dingin lainnya aman.
Meskipun belum ada konfirmasi resmi, berita ini memicu kepanikan pasar. Harga Bitcoin (BTC) dan altcoin lainnya mengalami penurunan tajam. Kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan menyusut sebesar USD 70 miliar dalam waktu kurang dari setengah jam.
Ben Zhou kemudian memberikan pembaruan, mengonfirmasi bahwa bursa tersebut sedang melakukan transfer internal antara dompet dingin dan panas ketika pelaku jahat mengambil alih kendali dan menguras semua ETH ke alamat yang tidak dikenal. Ia menekankan bahwa penarikan tetap normal karena hanya satu dompet yang terkompromi.
Peretasan ini menargetkan dompet dingin Bybit, sistem penyimpanan offline yang seharusnya aman. Dana curian, terutama dalam bentuk ether, dengan cepat dipindahkan dan dilikuidasi melalui berbagai platform.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa aset digital senilai sekitar USD 1,5 miliar (sekitar Rp 24,45 triliun) telah hilang. Jika terkonfirmasi, ini akan menjadi salah satu pencurian kripto terbesar dalam sejarah, melampaui peretasan Poly Network (USD 611 juta) pada tahun 2021 dan Binance (USD 570 juta) pada tahun 2022.
Elliptic mengaitkan serangan ini dengan Lazarus Group Korea Utara, kelompok peretas yang disponsori negara yang dikenal karena mencuri miliaran dolar dari industri kripto. Kelompok ini menggunakan dana curian untuk membiayai rezim Korea Utara, seringkali menggunakan metode pencucian uang yang canggih.
Peretasan ini memicu gelombang penarikan dari Bybit karena pengguna khawatir akan potensi kebangkrutan. Zhou mengklaim bahwa arus keluar telah stabil dan Bybit telah mendapatkan pinjaman jembatan dari mitra yang dirahasiakan untuk menutupi kerugian dan mempertahankan operasi.
Lazarus Group telah menargetkan platform kripto sejak 2017, mencuri bitcoin senilai USD 200 juta dari bursa Korea Selatan. Para ahli memperingatkan bahwa pencurian skala besar tetap menjadi risiko mendasar dalam industri kripto.
Analis dari Elliptic menekankan pentingnya membuat kejahatan semacam ini tidak menguntungkan untuk mengurangi frekuensinya.
✦ Tanya AI