• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Duel Ritel: Indomaret vs Alfamart, Siapa Raja Saham?

img

    Table of Contents

Pada tanggal 20 Februari 2025, pergerakan saham dua emiten ritel besar di Indonesia, yaitu PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), yang dikenal dengan jaringan Alfamart, dan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), induk perusahaan Indomaret, menunjukkan tren yang berlawanan.

Hingga kuartal III 2024, DNET mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,05 triliun, meningkat 2,61% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, AMRT membukukan pendapatan Rp 88,21 triliun, naik 10,24% secara year-on-year (yoy). PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), pengelola jaringan Alfamidi, juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 13,1% yoy, mencapai Rp 14,7 triliun.

Meskipun sempat terkoreksi di awal perdagangan, saham AMRT berhasil ditutup dengan kenaikan 2,42% di posisi 2.540. Namun, secara mingguan, saham ini terkoreksi 11,50% dan turun 9,93% sejak awal tahun. Sebaliknya, DNET ditutup turun 4,25% ke posisi 9.575, meskipun mencatatkan kenaikan 4,64% dalam sepekan dan 6,39% sejak awal tahun.

Pertumbuhan positif juga tercermin dalam laba bersih yang dibukukan oleh AMRT dan DNET. AMRT mencatatkan laba bersih Rp 2,4 triliun, naik 9,52% yoy, sementara DNET membukukan laba bersih Rp 466,84 miliar, naik 19,55% yoy. Laba DNET hingga kuartal III 2024 mencapai Rp 745,07 miliar, meningkat signifikan sebesar 24,9% dari Rp 596,12 miliar pada kuartal III 2023.

Namun, MIDI mengalami penurunan saham sebesar 3,20% ke posisi 386 pada perdagangan hari ini, dan telah terkoreksi 8,53% sejak awal tahun.

Menurut Budihardjo Iduansjah, Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat kelas menengah. Mereka kini cenderung berbelanja lebih sedikit dan lebih sering, menyesuaikan dengan kesibukan pekerjaan mereka. Hal ini berbeda dengan sebelumnya, di mana mereka kerap membeli barang untuk stok bulanan.

Perubahan ini juga berdampak pada alur penyaluran stok barang oleh peritel. Mereka kini menyesuaikan pasokan dari gudang ke toko-toko, dengan mengurangi jumlah stok yang disimpan di gudang.

Pada Indonesia Retail Summit 2024, tanggal 28 Agustus 2024, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pemerintah memberikan dukungan kepada masyarakat kelas menengah melalui berbagai program, seperti PBI BPJS Kesehatan. Ia juga mencatat bahwa cakupan asuransi BPJS Kesehatan di Indonesia lebih lengkap dibandingkan negara lain.

Berikut adalah tabel perbandingan singkat kinerja keuangan ketiga emiten ritel hingga kuartal III 2024:

EmitenPendapatanPertumbuhan Pendapatan (yoy)Laba BersihPertumbuhan Laba Bersih (yoy)
AMRT (Alfamart)Rp 88,21 Triliun10,24%Rp 2,4 Triliun9,52%
DNET (Indomaret)Rp 1,05 Triliun2,61%Rp 466,84 Miliar19,55%
MIDI (Alfamidi)Rp 14,7 Triliun13,1%N/AN/A
Special Ads
© Copyright 2024 - 🔥 SheetstoWebsite.biz.id - Website + Hosting Lifetime, GRATIS Tools SEO & Template Premium!
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads