Ketegangan Perdagangan Global Dorong Adopsi Kripto Institusional
Sejumlah Eksekutif Perusahaan Kripto Memperkirakan Ketegangan Perdagangan Internasional akan Mempercepat Adopsi Kripto Institusional
Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan industri kripto menunjukkan laju yang pesat. Namun, situasi ketegangan perdagangan internasional tampaknya memiliki dampak signifikan terhadap adopsi kripto institusional. Sejumlah eksekutif dari perusahaan-perusahaan kripto terkemuka memprediksi bahwa ketegangan ini dapat mempercepat minat institusional pada aset digital. Dalam laporan terbaru yang dirilis oleh Binance, ada perbandingan yang menarik dengan situasi yang terjadi setelah Undang-Undang Tarif Smoot-Hawley di tahun 1930.
Beberapa dari kami mungkin tidak familiar dengan Undang-Undang Tarif Smoot-Hawley, tetapi undang-undang ini mengubah cara perdagangan internasional beroperasi pada waktu itu. Secara historis, ketegangan perdagangan dapat memicu gejolak ekonomi, dan saat ini, ketidakstabilan semakin meningkat. Bea masuk rata-rata yang dikenakan oleh Amerika Serikat telah melonjak dari 2,5% di tahun 2024 menjadi hampir 19%. Hal ini tentunya membawa dampak yang luas, termasuk pada kepercayaan terhadap sistem keuangan tradisional.
Dengan perbankan tradisional yang terkatung-katung antara berbagai ketegangan geopolitik, ada lonjakan permintaan yang nyata terhadap solusi berbasis blockchain. David Siemer, CEO Wave Digital Assets, mencatat bahwa historisnya, ketidakpastian ekonomi telah mempercepat minat institusional terhadap aset digital sebagai strategi diversifikasi. Ini mengindikasikan bahwa institusi mulai mencari alternatif untuk melindungi nilai mereka dalam situasi yang tidak stabil.
Protokol Keuangan Terdesentralisasi Menjadi Solusi
Nicholas Roberts-Huntley, seorang pendiri dan CEO dari Concrete & Glow Finance, mengungkapkan pandangannya bahwa protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) dapat memanfaatkan ketidakpastian ini. Dalam waktu yang tidak menentu ini, DeFi menawarkan akses yang lebih netral dan tanpa batas kepada para pelaku pasar untuk mendapatkan kredit, hasil investasi, dan memindahkan modal dengan cara yang lebih efektif dan efisien.
Namun, Richard Teng, CEO Binance, memberikan catatan bahwa meskipun ada potensi yang menjanjikan, kebangkitan proteksionisme di sektor perdagangan AS juga dapat menimbulkan volatilitas di pasar kripto. Hal ini disebabkan oleh kebijakan perdagangan yang diterapkan pemerintah AS, yang bisa jadi merugikan banyak pihak dan menciptakan ketidakpastian yang lebih besar.
Data terbaru menunjukkan bahwa harga spot Bitcoin dan total kapitalisasi pasar mata uang kripto telah mencatatkan kenaikan sebesar 8% pada perdagangan akhir hari pada tanggal 9 April 2025. Laporan Binance menunjukkan bahwa Bitcoin menunjukkan tanda-tanda ketahanan di tengah turbulensi pasar yang sedang berlangsung. Ini menunjukkan bahwa investor tetap optimis terhadap potensi jangka panjang Bitcoin meskipun ada tantangan di depan.
Dampak Kebijakan Perdagangan Terhadap Pasar Global
Melalui studi yang diterbitkan oleh Binance, terdapat analisis mengenai dampak dari tarif dagang baru yang diperkenalkan oleh pemerintah AS. Kebijakan ini tidak hanya disruptive tetapi juga berpotensi memicu minat yang lebih besar terhadap kripto sebagai lindung nilai terhadap gangguan geopolitik. Richard Teng mencatat bahwa lingkungan ini dapat menghasilkan minat yang lebih besar terhadap kripto sebagai penyimpan nilai yang tidak terikat kepada suatu negara tertentu.
Sementara itu, sentimen pasar dalam industri kripto mengalami perubahan yang cukup signifikan. Banyak investor bersikap hati-hati dalam menanggapi pengumuman tarif, yang menyebabkan perilaku menghindari risiko. Bursa terbesar di AS, seperti S&P 500, menunjukkan respon positif dengan kenaikan lebih dari 8% setelah pengumuman tarif. Namun, profit yang diperoleh di sektor saham tidak serta merta mengalir ke dalam pasar kripto, di mana total kapitalisasi pasar kripto terhitung turun sekitar 25,9% dari level tertinggi di bulan Januari, menghapus lebih dari USD 1 triliun nilai pasar.
| Tanggal | Harga Bitcoin | Kapitalisasi Pasar Kripto | Perubahan (%) |
|---|---|---|---|
| Januari 2025 | USD 60.000 | USD 2 Triliun | - |
| 9 April 2025 | USD 50.000 | USD 1 Triliun | -25,9% |
Dengan semua kejadian tersebut, meningkatnya ketegangan perdagangan juga mempunyai efek jangka panjang yang sulit untuk diprediksi. Meskipun ada penurunan nilai yang signifikan pada Bitcoin, Ethereum, dan altcoin lainnya, aset digital tetap menjadi pilihan menarik bagi para investor jangka panjang. Banyak dari mereka yang melihat Bitcoin dan aset digital lainnya sebagai bentuk perlindungan yang tangguh selama masa ketidakpastian ekonomi.
Dengan kebijakan terbaru yang diumumkan pada 2 April 2025 mengenai tarif perdagangan, pemimpin di industri kripto harus bersiap dengan respons strategis terhadap kondisi pasar yang terus berubah. Meskipun harga kripto dapat terus fluktuatif, jangka panjangnya sering kali menggambarkan potensi pertumbuhan dan inovasi di sektor ini.
Penutup
Implikasi dari ketegangan perdagangan internasional terhadap kripto institusional membawa banyak peluang dan tantangan. Dengan meningkatnya minat terhadap solusi berbasis blockchain dan DeFi, industri kripto bisa jadi berada di ambang revolusi baru dalam pengelolaan aset dan investasi. Para pemangku kepentingan di pasar ini harus mampu beradaptasi dan memanfaatkan situasi untuk memperkuat posisi mereka di pasar jangka panjang.
✦ Tanya AI